Pandemi COVID-19: KDEI Taipei Gelar Pameran Dagang Virtual, Gaet Pembeli di Taiwan!

Perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman dari Indonesia dikabarkan menggelar pameran virtual yang langsung terhubung dengan pembeli di Taiwan pada hari Kamis (09/07/2020).

Indonesian food companies connect with Taiwanese buyers in a virtual trade show
foto : CNANews

Ajang pameran dagang virtual ini menampilkan produk-produk khas Indonesia, termasuk olahan makanan laut kalengan dan berbagai produk lainnya.

Pameran yang bertajuk “Produk Makanan Pencocokan Bisnis”, yang diselenggarakan oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei ini menyediakan stan individual untuk pameran makanan dan minuman yang masing-masing dilengkapi dengan computer atau laptop yang berfungsi sebagai sarana untuk berbicara langsung dengan penjual di Indonesia.

Taiwanese buyers connect with Indonesian food companies
foto : CNANews

“Pameran dagang virtual ini adalah terobosan baru yang diluncurkan di tengah pandemi COVID-19 karena perwakilan perusahaan Indonesia tidak dapat datang ke Taiwan,” kata Miftah Farid, direktur Departemen Perdagangan KDEI di Taipei.

“Meskipun pandemi COVID-19 ini telah mempengaruhi banyak negara, saya piker bisnis makanan dan minuman masih memiliki prospek yang sangat bagus di Taiwan, ” lanjutnya.

Di salah satu stan yang tersedia dalam pameran tersebut, tampak sejumlah produk olahan yang berasal dari tanaman Moringa oliefera atau yang disebut juga dengan daun kelor.

Adapun olaha tersebut meliputi mie, teh, daun kelor kering dan ekstrak daun kelor yang ditanam di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.

Melalui sambungan telpon dengan wartawan CNANews, Direktur Eksekutif perusahaan Moringa Indonesia, Johnny Lone mengatakan mereka mengkhususkan diri dalam produk-produk yang terbuat dari daun kelor, yang telah digunakan oleh warga masyarakat selama lebih dari 4.000 tahun.

Daun kelor, lanjut Johnny adalah asupan yang sangat bergizi dan juga dapat dijadikan sebagai obat yang aman untuk dikonsumsi karena terbuat dari bahan-bahan alami.

“Ini adalah langkah pertama kami untuk masuk ke pasar Taiwan,” kata Johnny. Ia menambahkan bahwa perusahaannya juga telah mengekspor produk-produk tersebut ke Amerika Serikat dan Eropa.

Peserta pameran lain di acara itu adalah PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry, yang memegang pangsa pasar hampir 90 persen untuk makanan laut kalengan di Indonesia dan ekspor di bawah merek King’s Fisher.

“Produk utama kami adalah makarel dan tuna, dan kami juga mengekspor produk-produk kami ke Korea Selatan, Singapura, dan AS,” kata William Andy Tansil, salah satu perwakilan dari perusahaan tersebut.

Pameran dagang makanan dan minuman adalah acara pencocokan bisnis kedua yang diselenggarakan oleh KDEI Taipei pada tahun ini, setelah pameran dagang yang berlangsung pada tanggal 24 Maret lalu yang menampilkan rempah-rempah khas Indonesia.

Miftah Farid, director of IETO
foto : CNANews

Organisasi dagang dan ekonomi Indonesia (IETO) juga telah merencanakan sebanyak 4 pameran lainnya yang akan diadakan sebelum akhir tahun ini, kata Miftah Farid, direktur Departemen Perdagangan KDEI Taipei.

“Kami berharap Taiwan dapat membantu, karena Indonesia hingga saat ini masih berjuang memerangi pandemi COVID-19, yang telah sangat berdampak pada industri makanan dan minuman lokal, katanya.

” Jadi acara hari ini tidak hanya masalah komersial, atau masalah bisnis, tetapi juga mengangkat isu kemanusiaan,” tuturnya.

Sumber : CNANews, Focus Taiwan

Loading

You cannot copy content of this page