Terapi Pijat dengan Pisau Khas Taiwan, Berani Coba?

Ritual pijat atau kerokan dengan menggunakan uang koin saat badan pegal atau masuk angin pastinya sudah menjadi hal yang biasa. Tapi bagaimana jika kamu dipijat menggunakan pisau? Wah, pastinya enggak biasa. Inilah yang terjadi di Taiwan. 

Knife massage is thought to have originated in China more than 2,000 years ago (Credit: Credit: Louise Watt)
foto : BBC

Alih-alih menggunakan alat bantu seperti kursi pijat, pijat di Taiwan itu malah menggunakan pisau berukuran besar seperti yang biada digunakan untuk memotong daging. Terapi ini dinamakan pijat Daoliao. 

Dilansir BBC, secara harafiah Daoliao diterjemahkan sebagai terapi pisau atau pijatan pisau. Terapi Daoliao diyakini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan fisik dan mental. 

Terapi Daoliao merupakan bentuk pengobatan Tiongkok yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 2 ribu tahun. Praktisi mengatakan bahwa terapi ini pertama kali dilakukan oleh biksu-biksu di Tiongkok Kuno. 

Terapi pijat ini lalu menyebar ke Jepang pada zaman Dinasti Tang lebih dari 1000 tahun lalu. Dan kemudian menyebar pula ke Taiwan setelah Perang Saudara China pada 1940-an. 

Di masa kini, Daoliao sulit ditemukan di Cina dan Jepang, namun menariknya terapi ini justru laris manis beberapa tahun terakhir di Taiwan. 

Terapi Daoliao kebanyakan dicari orang untuk meringankan penyakit fisik, meningkatkan kualitas tidur, dan mengatasi rasa sakit hati karena merasa terbuang. 

Pisau yang digunakan untuk memijat menargetkan pintu ‘qi’, hampir mirip dengan pengobatan akupuntur. Bedanya, para praktisi China meyakini bahwa pisau baja punya kekuatan lebih yang tak terlihat. 

Dalam terapinya, pasien yang hendak dipijat akan disuruh tidur terlentang atau duduk. Sementara itu, bagian yang akan dipijat ditutupi dengan handuk. Handuk kecil untuk kepala dan handuk besar untuk bagian badan. 

Terapis akan menggunakan tangannya untuk memijat tubuh pasien seperti pada umumnya. Setelah itu, pemijat akan menggunakan mata pisau yang tajam untuk memukul tubuh pasien dari kepala hingga kaki. Teknik pijat pisau itu biasanya dilakukan selama 70 menit.  

foto : BBC

Meski tampak menyeramkan dan berbahaya, kenyataannya pijat Daoliao terbukti aman. Meskipun para pasien awalnya takut, tapi lama kelamaan mereka rileks dan bahkan sampai tertidur karena pijatan pisau tersebut. 

“Saya sangat takut, saya berkata kepada terapis, jangan pukul dengan keras. Tapi itu mulai terasa sangat menyenangkan, jadi saya berkata, Anda bisa melakukannya lebih keras, itu terlalu ringan,” kata seorang pasien, Chiu Mei-lan. 

Saking banyaknya penggemar terapi pijat dengan pisau, Taiwan sampai memiliki sebuah sekolah khusus untuk terapis Daoliao. Sekolah ini bernama Pusat Pendidikan Seni Kuno Pijat Pisau Dao Liao I-Jing. 

Direktur Pusat Seni Kuno Pijat Pisau Pusat Pendidikan Dao Liao I-Jing, Hsiao Mei-fang mengatakan bahwa sekolah tersebut telah meluluskan ribuan terapis. 

Menjadi terapis Daoliao tak sembarangan asal bisa memijat. Mereka punya aturan tertentu untuk diikuti. Misalnya saja tidak boleh memijat ketika sedang berada dalam suasana hati yang buruk. 

Memijat dalam suasana hati yang tidak baik akan mentransfer energi buruk pada klien. Lagi pula, memegang dua pisau tajam saat mood hati tidak baik tentu saja bukan ide yang bagus.

Terapis Daoliao juga mesti menjaga energi mereka agar tetap murni. Untuk itu, mereka menjalankan diet vegan. 

Sebelum dipijat, terapis dan klien juga mesti melakukan squat sambil memegang tongkat selama 10 menit dan meregangkan tubuh. Tongkat kayu yang dijuluki sebagai tongkat kosmos itu berguna untuk menyeimbangkan qi dalam tubuh. 

“Tongkat kosmos membantu kamu untuk menyeimbangkan qi, menguranginya, atau menarik energi yang buruk, dan pijatan pisau akan menarik karma buruk keluar dari tubuh,” kata Hsiao. 

“Dalam budaya kami, kami percaya qi adalah segalanya. Apabila energi kamu seimbang, kamu akan melihat segala sesuatu dengan lebih jelas,” tuturnya 

Wah..sepertinya menarik nih, sobat IndoGo berani mencoba?

Sumber : Great Big Story, BBC

Loading

You cannot copy content of this page