Pukul 13:30 : Rupiah Belum Keluar dari Tekanan

Nilai tukar rupiah terhadpa dolar AS terpantau masih melemah 33 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp14.740 per dolar AS. Indeks dolar AS di sisi lain turun 0,06 persen ke level 93,801.

foto : Aktual

Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Jumat (16/10/2020). Tekanan rupiah semakin besar melihat pergerakan kurs non-deliverable forward (NDF) yang terus mengalami pelemahan.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,24% di Rp 14.740/US$. Sempat berbalik menguat 0,07%, rupiah malah masuk ke zona merah lebih dalam sebesar 0,38% ke Rp 14.715/US$.

Posisi rupiah sedikit membaik, pada pukul 13:30 berada di level Rp 14.740/US$, melemah 0,2% di pasar spot.

Peningkatan kasus pandemi penyakit virus corona (Covid-19) di Eropa membuat sentimen pelaku pasar memburuk dan menekan rupiah.

foto : Media Indonesia

Dua ibu kota negara besar Eropa, London dan Paris, memberlakukan kebijakan pembatasan social yang lebih ketat. Tujuannya untuk membatasi aktivitas warga agar ruang gerak penyebaran virus corona bisa dipersempit.

Ibu kota Prancis dan sejumlah kota besar lain mulai menerapkan jam malam selama sebulan mulai Sabtu lalu. Kebijakan ini berdampak terhadap mobilitas hampir sepertiga dari total penduduk Prancis yang berjumlah sekitar 67 juta.

“Kita bisa melalui ini jika kita bersama,” tegas Emmanuel Macron, Presiden Prancis, seperti dikutip dari Reuters.

Menyeberang ke Inggris, pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson menaikkan status ibu kota London dari wilayah berisiko sedang menjadi tinggi. Artinya, tidak boleh berkumpul dengan orang-orang dari rumah tangga yang berbeda di dalam ruangan (rumah, restoran, dan sebagainya). Warga juga sebisa mungkin jangan keluar kota, kecuali untuk bekerja, sekolah, merawat orang sakit, dan urusan penting lainnya.

Eropa yang sebelumnya digadang-gadang akan memimpin pemulihan ekonomi kini malah terancam mengalami kemunduran. Sentimen pelaku pasar pun memburuk, dan aset-aset berisiko berimbal hasil tinggi seperti rupiah dihindari oleh investor.

Tekanan bagi rupiah juga terlihat di pasar NDF yang terus melemah siang ini dibandingkan beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan.

Sumber : Bisnis.com

Loading

You cannot copy content of this page